Mutiara bab 1
“Ketika bumi terasa sempit, orang tak lagi dapat bersikap objektif dan tidak ada lagi petunjuk, maka arahkan pandanganmu pada sejarah kehidupan Nabi Muhammad, manusia terbaik yang diciptakan Allah. Niscaya engkau akan mendapatkan obat mujarab.
Cinta adalah satu-satunya transaksi yang adakalanya untung bersama atau rugi bersama.
“Langkah awal meraih hidup yang bahagia adalah menganggap remeh kehidupan itu untuk menggapai tujuan yang agung.
“Saat kita bertemu, kita menulis pesan dengan mata yang tidak dimengerti oleh alis.
“Alam semesta akan meluaskan jalan bagi orang yang tahu kemana dia akan pergi.
“Suami itu ibarat fotografer. Dia meminta istrinya untuk selalu tersenyum.
“Keindahan itu sulit dilukiskan, dan engkaulah lukisan keindahan itu.
“Orang terhormat tidak akan dengki dan orang pemarah tidak akan dihormati.
“Semakin bertambah cinta, semakin berlipat kekhawatiran kepada orang yang dicintai.
“Suami adalah abdi istri, jika diberi wewenang untuk menerapkan sifat kejantanannya.
“Seorang istri lebih menginginkan orang yang pandai memahami daripada pandai memahamkan.
“Diam adalah neraca untuk mengukur kadar permasalahan yang di hadapi laki-laki.
“Akhlak orang yang mulia tampak pada sikapnya terhadap orang lemah.
“Kritiklah pasangan Anda ketika berada dirumah, dan pujilah ketika berada didepan banyak orang.
“Mengkritik orang-orang yang kita cintai lebih baik daripada kehilangan mereka.
“Aku tidak heran dengan kematian para pecinta dalam hasratnya. Tapi, aku heran dengan keabadian para perindu.
“Ingatlah, permasalaham pasti akan mengetuk setiap pintu rumah tangga. Sikap anda adalah penentu, apakah anda akan mengusirnya atau justru mempersilahkannya masuk.
“Suami adalah tanah air Istrinya
“Hidup itu lebih singkat dari sekedar menghabiskannya untuk mencatat kesalahan orang lain.
“Ingat, wanita mempunyai kamus khusus yang harus anda pelajari kosakatanya.
“Kita yang ada di bumi harus membangun sesuatu untuk ruh kita dilangit.
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan adalah wanita shalehah.
“Sebenarnya yang menyakitkan itu bukan apa yang kita ucapkan, tetapi bagaimana kita mengucapkan. Jadi,
kita harus selalu memperhatikan bagaimana merangkai kata yang akan keluar dari mulut kita.
“Mengungkapkan rasa cinta secara terbuka bukan aib bukan pula mengurangi wibawa seorang lelaki.
“Siapa yang menanam cinta dia akan menuai kebahagiaan.
